Minggu, 28 Juli 2019

Hatiku gelisah dalam pencarian


Saat tahun terus berganti, dan umur terus bertambah, apakah kita berhenti belajar? Saya tidak. Saya terus belajar. Saya tidak mengerti mengapa saya suka belajar. Yang pasti, dalam diri saya, ada suatu dorongan untuk terus mencari sesuatu yang belum saya peroleh. 

Dorongan itu begitu kuat, bahkan bisa membuatku sangat cemas bila aku mendapatkan diri menghabiskan hari-hariku tanpa melakukan apa-apa yang menurutku penting.

Berawal dari dorongan kuat itu, aku mulai  menjernihkan dorongan-dorongan itu. Sebenarnya, apa sih yang ingin aku cari? Pekerjaan sudah tetap, keluarga sudah dibangun, tempat tinggal sudah ada. Biasanya saya melihat banyak orang yang posisinya mirip dengan posisiku  memilih menikmati hidup dan menjalankan rutinitas mereka dengan gembira.

Tapi ada apa denganku? Yang terus mencari dan terus menggali? Nah inilah yang ingin aku jawab dalam tulisan pendek ini. Aku mengakui benar, ada suatu hasrat dan ambisi yang belum aku capai. Saat ini, aku menamainya kebebasan secara finansial.

Meskipun aku sudah bekerja, setiap bulan terima gaji, sesungguhnya aku hanyalah seorang karyawan. Suatu saat, aku akan pensiun, atau bisa saja dipecat atau kehilangan pekerjaan. Kondisi ini cukup mengkhawatirkanku. Karena yang aku cari adalah kemandirian. Aku ingin semakin hari, ketergantungan itu semakin mengecil.

Ketergantungan pada pekerjaan sebagai karyawan. Itulah yang aku ingin terus kikis. Agar bisa menuju kemandirian secara finansial.

Namun faktanya ini bukanlah hal mudah. Aku sudah mencoba beberapa bisnis sampingan, upaya-upaya menuju ke sana pernah aku bangun. Namun hampir semuanya gagal. Aku kecewa dan aku semakin khawatir.

Di balik pencarian yang belum menemukan titik terang itu, aku mulai mendapatkan pijakan kuat. Aku mengetahui aku sudah mulai menemukan fondasi yang bisa membawaku menuju kemandirian finansial itu. Aku harus berinvestasi dan tempatnya di bursa saham. Jadi investor dan bukan trader.

Ini butuh waktu, bertahun-tahun. Aku harus kudu bersabar dan terus meningkatkan investasiku itu dari waktu ke waktu. Perlahan-lahan dan terus bertumbuh. Seperti kata guruku waktu SD. Menabung sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit.

Berinvestasi sedikit demi sedikit lama-lama juga bisa menjadi bukit.

Tentu saja, maksudnya tak sebatas berinvestasi, tapi juga cerdas berinvestasi. Belajarlah dari orang-orang yang sudah sukses berinvestasi. Semoga berhasil.